Nona Populer
Namanya
Nona,tapi orang – orang sering memanggilnya dengan sebutan Nona Populer.
Yeah,,,orang menyebutnya seperti itu juga ada makna tersendiri. Sebenarnya dari
segi fisik dia biasa aja. Dengan kulit yang nggak begitu putih dan badan yang
nggak terlalu tinggi,biasa aja deh pokoknya. Tapi karena dandananya yang heboh
dan rumit membuat dia jadi sorotan di sekolahku.
Pernah suatu kali dia ditegur oleh
salah satu guruku. Tapi keesokan harinya seorang pria paruh baya mendatanginya
dan merundingkan sesuatu,dan walaaaa urusan
langsung kelar dan sejak itu tak ada satupun guru yang mau menegurnya karena
suatu alasan.
“ Eh kamu minggir donk gue mau
duduk.”kata si Nona Populer seperti ratu yang memerintah bawahanya.
Orang –orang di sekitar situpun
langsung minggir dan tak mau memperpanjang masalah dengannya.
Gayanya bener bener seperti selebritis. Tapi selebritis KW 10
hehehe. Mungkin dia terobsesi jadi artis,tapi nggak kesampean.
“ Mbak dia itu siapa sih?”tanya
salah satu temanku dengan logat jawanya yang masih kental,namanya Arum dia baru
pindah ke sekolahku kemarin.
“ Oh dia,namanya Nona tapi anak –
anak nyebut dia dengan sebutan Nona Populer Rum.”
“ Uhmm...”Arum mengangguk – angguk
tapi terlihat wajahnya menampakan keheranan.
“ Dia populer di sini ya.”tanyanya
lagi.
“ Ya gitu deh,nanti kamu juga bakal
tau kok.”
“ Nona aku anterin pulang
ya.”terlihat Randy setengah berlari mengejar Nona.
“ Mau naek apaan? Motor? Nggak mau
ah,ntar aku kepanasan lagi,terus item emang kamu mau bayarin aku ke salon buat
luluran?”
“ Iya naek motor,ya udah kalo gitu
nanti sambil pake payung.”kata Randy polos.
“ Emang aku cewek apaan,naek motor
sambil bawa payung. Nanti dikira lagi jualan batagor keliling lagi.”Randy
menggaruk – garuk kepalanya yang nggak gatal dan si Nona Populerpun pergi
menuju mobil sedan yang sedang menunggu di luar sekolah.
“ Sabar Ran,,,”kataku menenangkan.
“ Aku kan cuma berniat
baik,nganterin dia pulang tapi kenapa dia nggak mau.”
“ Tau sendiri kan,dia kan artisnya
sekolah kita. Jadi mana mau dia naek motor.”
“ Bilang aja nggak level sama aku
Cha.”
“ Bukannya nggak level,kemaren aja
si Endru ngajakin dia pulang naik mobil jaguarnya aja nggak mau. Mungkin dia
nggak mau ngrepotin orang kali.”
“ Yah,,,mungkin.”kata Randy setengah
lemas.
Randy adalah teman sekelasku. Dia
sangat pintar,tapi keluarganya sangat sederhana. Dan yang aku salut,meskipun
masih sekolah dia mau bekerja paruh waktu yaitu jadi delivery makanan cepat
saji.
Dia sudah lama menyukai Nona,waktu
pertama kali banget kita ikut MOS Randy langsung jatuh cinta pada Nona. Jujur
sih,Nona lebih manis waktu pertama kali bertemu. Dandananya sederhana,bicaranya
pun masih sopan. Tapi itu sudah dulu banget.
Sekarang kita sudah kelas tiga,dan
Nona berubah drastis. Nona yang sederhana sekarang menjadi W O W. Dulu ada yang bilang kalo keluarga dia itu
sederhana. Katanya ayahnya cuma kerja di bengkel kecil dan ibunya cuma penjahit
pakaian biasa. Karena nggak kuat menderita ibunya pun bercerai dan menikah lagi
dengan juragan kaya. Dan mendadak dia
menjadi sangat kaya dan populer.
Tapi itu kata orang – orang yang
nggak tau sumbernya dari mana. Tapi anehnya sejak kelas satu sma sampai
sekarang Nona nggak pernah mengijinkan teman – temanya untuk bermain ke
rumahnya. Dengan alasan di rumah banyak teman ayah tirinya lah,rumah lagi di
renovasi lah dan sebagainya.
“ Belajar kelompok hari ini di rumah
kamu aja ya Non.”usul Dita saat itu.
“ Ah jangan,rumahku kotor banget
belum di bersihin sama pembantuku.”tolaknya dengan nada sedikt takut.
“ Oh gitu ya.”kata Dita sedikit
kecewa.
Sebenarnya alasannya tidak begitu
masuk akal sih. Kalo rumah dia kotor kan,paling nggak kita mau sedikit bantuin
ngebersihin tempat yang mau buat belajar kelompok. Lagian rumahnya segede apa
sih,sampe – sampe pembantu nggak bisa ngebersihin dalam waktu nggak sampe satu
hari.
“ Mau nggak aku antar pulang
Cha?”Randy menawarkan diri untuk mengantarku pulang.
“ Ayuk deh.”
“ Nggak takut item kan?”godanya
dengan senyum yang manis,sangat manis malah.
“ Ya enggaklah,emang aku Nona
Populer takut item. Lagian item kan sehat.”
“ Tapi kata iklan putih itu cantik.”
“ Haha itu kan iklan,biar laku
dagangannya.”
Selang beberapa menit Randy dan aku
melaju dengan motor vespa antiknya itu.
Di
sepanjang perjalanan kami hanya diam. Hanya sesekali kami saling melempar
senyum. Seneng juga sih bisa dianter sama Randy. Sebelum Randy menyukai Nona
Populer,sebenarnya aku juga menyukai Randy. Tapi aku nggak mau kalo Randy tau
perasaan ini. Aku takut Randy akan menjauhiku.
Aku nyimpen perasaan ini selama
kurang lebih tiga tahun. Waktu tau Randy menyukai Nona Populer hatiku serasa
sakit banget. Dada nyesek banget rasanya,meskipun aku nggak punya riwayat
penyakit asma. Di luar aku nampak biasa aja,tapi di dalam aku nggak bisa
nyembunyiin perasaan. Kadang aku harus pura- pura bego kalo dia nanya soal
pacar. Tapi aku nggak bego beneran lho.
“ Mau makan dulu nggak Cha? Soalnya
abis nganter kamu aku mau langsung berangkat kerja.”
Tawaran yang sangat aku tunggu –
tunggu,batinku.
“ Iya aja deh.”Randy langsung
memutar vespanya ke sebuah warung dekat rumahku.” “ Aku sering makan disini loh. Soalnya makanan di sini enak
trus harganya pas buat di kantong pelajar hehe.”dia tersenyum lagi,dan sungguh
– sungguh membuat jantung aku berdebar cepet banget.
Plis
jangan senyum lagi,batinku lagi.
“ Kenapa Cha,kamu sakit?”tanyannya
dan tanganya memegang tanganku yang sedikit gemeteran.
Iya hatiku yang sakit.
“ Ehmm enggak kok,Cuma udah laper
banget.”aku hanya tersenyum tipis.
Nggak berapa lama makananpun udah
siap di atas meja. Selama makan kami tak mengeluarkan sepatah katapun. Kami
asik dengan makanan masing – masing. Sebenarnya aku lebih asik mencuri – curi
liat wajah Randy.
“ Enak nggak Cha?”Randy mengelap
mulutnya dengan selembar tisu yang sudah disiapkan di meja.
“ Enak kok Ran,enak lagi kalo nggak
bayar hehe.”candaku.
“ Tenang aku yang bayar kok”.Randy
mengeluarkan dompet di kantong celananya dan segera membayarnya ke kasir.
Setelah itu aku langsung diantar
pulang oleh Randy.
“ Ati – ati ya Ran.”kataku saat
Randy akan balik untuk berangkat kerja.
Randy hanya mengangguk dan melempar
sebuah senyuman yang pas banget kena di jauntungku lagi.
Oh senangnya aku hari ini. Hatiku
berbunga – bunga,dan pikiran serasa melayang. Dan ups mamaku sudah berada di
pintu kamarku dengan senyum yang mencurigakan.
“ Pacarmu Cha?”mamaku bertanya tanpa
tedeng aling – aling.
“ Bukan ma cuma temen,biasa kan udah
sma jadi boleh donk kalo punya temen cowok.”aku melempar tubuhku ke kasur empuk
milikku.
“ Bilang pacar aja susah
amat.”mamaku duduk di samping tempat tidurku.
“ Enggak ma,Icha sih yang suka sama
dia. Tapi dia sukanya sama Nona Populer. Mama tau kan Nona Populer?”
“ Tau lah,dari semua temen kamu kan
cuma dia doang yang dandanya paling heboh. Tapi lebih cantik kamu lho Cha.”
“ Ah mama klise,semua mama pasti
bilang kalo anaknya itu cantik biar mau gimana juga.”
“ Bener Cha,mama nggak bohong.
Ngapain juga ngebohongin kamu,nggak ada untungnya tau.”
Aku tersenyum,aku senang melihat
mamaku. Meskipun sudah nggak muda lagi tapi dia masih bisa merawat tubuhnya.
Jadi nggak terlihat tua banget.
“ Kemarin mama ngeliat ibunya Nona
lho Cha.”
“ Dimana ma? Sendiri apa sama
Nona.”tanyaku antusias.
“ Sendirian kayaknya. Katanya udah
nikah sama juragan kaya kok ke pasar naeknya angkot sih Cha.”
“ Yee si mama,emang kalo udah kaya
nggak boleh naek angkot.”
“ Ya kan aneh aja Cha. Trus bajunya
kok gimana gitu ya Cha.”
“ Gimana gitu,gimana sih ma
ngomongnya jadi beribet gitu.”
“ Ya seperti bukan orang kaya. Masa
pake daster terus pake sandal jepit.”
“ Mungkin karakter ibu sama anak
beda kali ma. Kalo Nona kan suka pamer,kalo ibunya suka tampil apa adanya.”
“ Tampil adanya ya tampil apa adanya
Cha. Tapi kan nggak gitu juga.”
“ Malah ngomongin orang. Dosa ma
hehe.”
“ Oh iya ya. Ya udah kalo gitu kamu
makan dulu sana.”
“ Icha udah makan kok ma,sama Randy
tadi.”
“ Tuh kan pacaran???”
“ Infotaiment banget sih ma.”lalu aku
tidur dengan pakaian seragam yang masih melekat di badanku.
Pagi itu disekolah,Arum dari
kejauhan melambaikan tangan kepadaku. Wajahnya sumringah banget. Nggak seperti
biasanya dia ceria banget seperti hari ini.
“ Kenapa Rum? Seneng amat kayaknya.”
“ Nggak apa – apa kok mbak,aku punya
kabar bagus nih mau dengerin nggak?”katanya sambil berjalan menuju kantin
sekolah.
Yah emang udah kebiasaan setiap hari
sih,sebelum masuk sekolah mampir ke kantin dulu. Makan gorengan kalo nggak cuma
pesen teh manis sambil ngobrol – ngobrol sampai bel masuk sekolah.
“ Kabar apa sih Rum?”tanyaku
penasaran sambil mencomot gorengan yang masih anget.
“ Kemarin malem aku ketemu sama Nona
lho mbak.”katanya dengan mimik muka serius.
“ Haduuuh..kirain berita apaan Rum.”kataku
sedikit kecewa.
“ Dengerin dulu donk mbak.”mukanya
kembali serius.
“ Jadi kemarin malem aku kan pergi
ke mini market di depan perumahan aku mbak. Eh tiba – tiba aku ngeliat Nona
lagi di anterin sama om – om mbak.”
“ Ayahnya kali Rum?”jawabku
sekenanya.
“ Ih mbak dengerin dulu deh.”Arum
mulai sedikit kesel.Mukanya lucu banget kalo lagi kesel.
“ Kalo emang ayahnya kok mesra
banget mbak. Malah di peluk – peluk gitu.”
Aku mendengar hal itu langsung merinding
seketika.
“ Trus kan aku iseng – iseng
ngikutin dia pulang. Eh ternyata rumahnya kecil banget mbak. Aku nanya tetangga
yang ada di situ kataya mereka bertiga cuma ngontrak.”
“ Maksudnya bertiga?”tanyaku
penasaran.
“ Jadi ayah sama ibu kandung Nona
itu nggak cerai mbak. Hidup orang tuanya baik – baik aja kok. Cuma sesekali
Nona sering berantem sama orangtuanya karena dia nggak sekaya temen –temenya
yang ada di sekolah.”
Aku manggut – manggut mengerti.
“ Oh jadi gitu.”
Randy sudah tau belum ya? Kalo Randy
tau,apa dia nanti masih menyukai Nona. Aku berharap Randy akan tau semuanya,aku
nggak mau Randy terjebak sama cinta semunya dengan Nona. Andai Randy tau kalo
masih ada cewek yang bisa lebih menghargai perasaannya daripada Nona.
“ Arrggghhhhhhhh.”geramku.
“ Kenapa mbak?”tanya Arum heran.
“ Eh,nggak apa – apa Rum.”
Tiba – tiba bau parfum yang
menyengat melintas di hidungku. Saat aku menoleh,ternyata Nona Populer ada di
kantin dengan gayanya yang khas. Dan kali ini dia berdandan ala girls band
K-POP yang sedang ngetop saat ini. Dengan kunciran rambut yang sangat heboh
dihias jepit rambut warna – warni dan gelang yang berisik di tangan kanan –
kirinya. Ya ampun mau jualan apa lelang sih,aku tertawa dalam hati hahaha.
Matanya menatap Arum sinis. Aku
nggak tau apa yang terjadi atau jangan – jangan Nona tau kalo semalam Arum
mengikuti dia dari belakang. Bakal panjang nih urusan.
“ Kalo mau aman nggak usah macem –
macem.”kata Nona,sedikit tapi memiliki arti.
Arum terlihat ketakutan.
“ Ada apa sih?”jurus pura – pura
bego ku keluarin.
“ Udah kamu juga nggak usah ngurusin
urusan orang.”katanya ketus.
Sekarang aku benar – benar bego. Aku
nggak ngerti apa yang di omongin Nona Populer.
Lalu dia berlalu dengan action tanganya mengipas – ngipas wajahnya. Padahal pagi itu udara dingin banget.
“ Tuh kan mbak. Pasti ada apa –
apanya tuh. Dia sampe ngancem Arum begitu.”kata Arum setelah Nona pergi dari
hadapan kami berdua.
“ Udah nggak usah dipikirin,anggep
aja angin lalu.”
Bel pun berbunyi,kami berdua masuk kelas.
Terlihat di pojok Randy sedang berdua dengan Nona. Dan napasku tiba – tiba
terasa sesak,sesak banget. Berasa ada yang menusuk di ulu hatiku,apa ini yang
namanya cemburu. Aku melihat Randy sedang ngobrol dengan Nona begitu dekat.
Mataku mulai basah dan....
Aku menangis...
“ Mbak kenapa nangis?”Arum melihat
aku mengusap air mataku.
“ Kelilipan nih Rum.”
“ Jangan bohong mbak. Kamu cemburu
ya liat Randy dekat sama Nona. Aku tau kamu suka sama Randy kan.”kata Arum
tanpa melepas pandangan kepada Randy dan Nona.
“ Tau darimana?”
“ Aku kan cewek,jadi aku tau kalo
orang lagi jatuh cinta itu gimana?”
“ Kalo kamu tau perasaanku ke Randy.
Tapi kenapa dia nggak tau Rum?’
“ Karena dia sibuk sama perasaanya
buat Nona. Jadi dia belum bisa membuka hati untuk orang lain.”
Aku duduk,dan nggak mau menoleh
kebelakang lagi. Dan sepanjang pelajaran aku nggak bisa fokus. Aku hanya
memikirkan Randy.
“ Kenapa Cha? Mukamu di tekuk kayak
cucian begitu.”tanya mamaku saat aku sampai rumah.
“ Nggak apa – apa ma.”aku langung
masuk ke kamar.
“ Pasti gara – gara nggak di anterin
sama Randy ya?”
“ Sok tau ah kaya dukun.”sekilas aku
tersenyum dan menutup pintu kamarku. Aku ingin sendiri.
Seharian aku di kamar nggak ngapa
–ngapain cuma tiduran dan sesekali aku guling – gulingan di tempat tidur. Pasti
ini yang namanya galau,kata yang lagi ngetren buat orang yang lagi patah hati.
Uh baru kali ini aku melankolis kayak gini. Aku liat sekeliling kamar dan
terlintas seperti tayangan slide show tadi siang Randy yang sedang bermesraan
dengan Nona. Tapi kenapa Nona tiba – tiba mau ngobrol dengan Randy? Bukankah
Nona sangat anti sama Randy? Kenapa jadi kepikiran begini sih???
Jam menunjukan pukul delapan malam.
Tadi sore aku ketiduran,aku lupa belum mandi dan makan. Aku keluar kamar dengan
malas,dan tiba – tiba aku kaget melihat sesosok cowok yang tadi sore aku
pikirkan. Randy,ya Randy. Ngapain dia ke sini? Kenapa dia nggak ke rumah Nona
saja,pikirku.
Aku mencubit pipiku. Dan... ah
sakit. Nggak mimpi,ini bener – bener nyata. Aku melihat diriku saat ini. Ya
ampun,aku memakai kaos yang super gede dengan celana pendek. Oya,rambutku.
Rambutku berantakan banget mirip singa. Dan aku juga belum mandi,aku masuk
kamar lagi. Mamaku mengikutiku masuk ke dalam.
“ Kamu gimana sih Cha,temen maen
malah dit inggal masuk kamar.”
“ Hehe kirain mimpi ma.”aku nyengir.
“ Makanya anak gadis itu kalo sore
mandi,nggak semrawut kayak gini.”
Aku hanya menyisir rambutku yang
panjang dan mengikatnya biar kelihatan rapi. Dan cuci muka sebentar dan pake
minyak wangi,biarpun nggak mandi tapi harus tetep wangi.
“ Cha,kamu baru bangun.”
“ Iya kok kamu tau.”
“ Mukanya keliatan banget soalnya
kalo baru bangun tidur. Hehe.”
Lagi – lagi senyum itu. Yang bikin
aku dag dig dug nggak karuan.
“ Tumben maen Ran?”tanyaku,aku nggak
berani melihat matanya.
“ Ah enggak. Abis tadi kamu
disekolah diem terus. Aku jadi kepikiran deh.”dia menggaruk kepalanya yang
nggak gatal.
Barusan bilang apa dia???
Kepikiran??? Bukannya dia cuma mikirin si Nona Populer.
“Oh...”jawabku singkat.
“ Kayaknya kamu terganggu ya Cha
kalo aku dateng ke rumahmu.”
Aku hanya diam. Sebenarnya kalo aku
semakin dekat dengan dia,itu seperti dia menaruh harapan yang nggak pasti.
Apalagi kalo aku tiap hari dengannya,aku semakin jatuh cinta dengannya
sedangkan cintanya hanya buat Nona.
“ Cha..??”suaranya kali ini
terdengar sangat lembut.
“ Enggak kok Ran.”aku memaksakan
tersenyum.
“ Cha tadi siang waktu aku kerja
nganterin makanan ke sebuah perumahan aku ngeliat Nona.”
Arrggghhhhh kenapa harus Nona lagi
Nona lagi. Aku kesal dengan topik kali ini.
“ Terus?”tanyaku malas.
“ Waktu aku nganterin makanan,aku
ngeliat Nona dengan om – om paruh baya. Mereka terlihat mesra banget. Awalnya
aku mengira kalo hubungan mereka hanya hubungan antara ponakan dan om,tapi
mereka saling memanggil sayang.”katanya
dengan sedih.
“ Kamu cemburu Ran?”tukasku.
“ Enggak. Aku sedih pas aku tau kalo
om – om yang dia panggil sayang itu adalah om ku sendiri. Om ku keluar dari
rumah itu,dia penasaran karena Nona nggak segera masuk ke dalam rumah. Nona
juga terkejut melihatku saat itu.”
Aku diam.
“ Jadi selama ini yang menyebabkan
hubungan keluarga om ku hancur itu adalah Nona. Ternyata Nona adalah istri muda
om ku. Dia penyebab perceraian tante dan om ku.”
“ Jadi selama ini,bukan ibunya Nona
yang menikah lagi.”
Randy menggeleng.
“ Tepatnya dua tahun lalu,om ku
bercerai dengan tanteku. Alasanya sudah tidak ada kecocokan diantara mereka.
Tapi bukan itu alasanya. Ternyata om ku mempunyai selingkuhan yaitu Nona. Makanya
Nona sangat tertutup dengan kehidupanya. Kamu masih ingat kan waktu pertama
kali kita bertemu Nona,dia sangat polos dam lugu makanya aku suka padanya. Tapi
suatu ketika dia berubah menjadi gadis yang kaya dan berkecukupan. Dia
berdandan nggak sesuai kapasitasnya. Aku mendekatinya hanya ingin memintanya
berubah seperti dulu, tapi...”
Aku diam lagi.
“ Dan perasaanku untuk Nona sekarang
sudah tak ada lagi. Aku sekarang berbalik membencinya. Dia yang menghancurkan
keluarga tanteku. Tanteku sekarang sakit – sakitan semenjak bercerai dengan om
ku.”Randy menunduk.
“ Sebenarnya kemarin Arum juga
memergoki Nona dengan om – om lagi bernesraan juga. Dia mengikuti Nona sampai
rumah orangtuanya.”
“ Jadi itu yang sebenarnya terjadi?
Nona hanya gadis sma biasa dan hidupnya berubah seketika saat kenal dan menikah
dengan om kamu Ran.”kataku dengan pelan.
“ Kamu masih ingat nggak Cha,waktu
ada seseorang yang datang ke sekolah untuk menemui salah satu guru di sekolah.
Dia adalah om ku yang membayar mahal guru itu untuk nggak menegur Nona lagi.
Dan aku nggak menyadari itu dulu,kalo orang itu adalah om ku.”
Aku nggak tau apa yang di rasakan
Randy saat ini. Antara sakit hati karena Nona diam – diam sudah menikah dengan
om nya sendiri. Ataukah sangat kecewa dengan Nona karena telah mengahncurkan
keluarga om dan tantenya.
“ Sabar ya Ran?”aku mengusap pelan
rambutnya.
Dia menangis di depanku.
Masih teringat aku dengan kejadian
semalam. Randy menangis di depanku. Cowok yang biasanya selalu memberikan senyum
manisnya itu menangis di depanku. Dan pagi itu aku melihatnya dengan raut muka
yang mendung.
“ Pagi Ran?”sapaku saat dia melintas
di depan mejaku.
Dia hanya tersenyum. Tapi senyumnya
tak semanis dulu.
Nona yang duduk di pojok,seperti tak
mau melihat muka Randy. Antara takut atau malu. Mereka berdua hanya bertukar
pandang dan menunduk. Aku memperhatikanya dari jauh dan aku nggak bisa nggak
peduli pada Randy.
Beberapa minggu kemudian. Sekolahku
heboh,karena Nona ketahuan sedang hamil. Nona benar – benar menjadi Nona
populer saat itu. Dia tak bisa berbuat apa – apa lagi. Sikapnya yang dulu
angkuh dan sombong sekarang menjadi pendiam. Nona terus menerus di ledekin
semua orang di sekolah.
Dan kepala sekolah mengambil
keputusan untuk mengeluarkan Nona dari sekolah, nona nggak bisa
membantah,karena semua peraturan sekolah seperti itu. Tak ada yang
memperbolehkan siswinya hamil.
“ Eh hamil ama sia lo??”tanya Rudi
dengan wajah menyeringai.
Nona menunduk dan menangis.
Dia berdiri dari tempat duduknya lalu
pergi dari kelas itu. Anak – anak di kelasku melemparinya kertas yang di gulung
menjadi bulatan untuk menimpuk Nona.
Randy yang tadinya diam,dia berdiri
lalu melindungi Nona.
“ Dia nggak hamil di luar nikah
ngerti! Perlu kalian tau dia udah nikah dari tahun kemarin.”
Sekelas hanya diam sejenak dan
akhirnya bersorak...
“ Whuuuuuuuuuuuuuuuuuu”
Badan Randy melindungi Nona dari
lemparan kertas – kertas itu. Sungguh pemandangan yang sangat menyesakan
buatku. Randy ternyata masih mencintai Nona. Mataku mulai basah,dadaku sesak
dan bayangan mulai gelap di sekelilingku...
Di tahun kelulusanku. Semua siswa di
kelasku lulus semua. Dan sebentar lagi kami akan berpisah satu sama lain. Arum
akan kembali ke solo untuk kuliah disana,dan Randy sejak kejadian itu aku
menjaga jarak dengannya. Dia juga sudah mulai berubah,menjadi orang yang
pendiam dan sangat tertutup.
Dan sampai saat ini aku masih
menutupi persaanku pada Randy. Aku biarkan rasa ini hilang dengan sendirinya
oleh waktu. Sebentar lagi aku nggak akan bertemu lagi dengan Randy. Mungkin
saat itulah aku bisa memulai dengan semangat dan perasaan yang baru.
0 komentar:
Posting Komentar